Alhamdulillah, ya Allah, betapa besar nikmatMu yang Kau curahkan kepada hamba Mu yang dhaif ini. Tiada putus rasa syukurku kepada RabbKu, karena Ia yang telah memilihkan jalan terbaik untuk hidupku yang fana ini.
Tak terasa, sudah 6 bulan saja saya menjalani hari-hari sebagai staf pengajar junior dialmamater FK UNAND tercinta. Sebagaimana halnya staf baru dengan latar belakang pendidikan yang masih undergraduate, saya menerima penempatan di bagian Forensik dengan senang hati. Alhamdulillah, saya sangat bersyukur, karena akhirnya bisa mewujudkan salah satu keinginan orang tua, yaitu jadi CPNS/PNS di Kota Padang, dekat dengan kedua orangtua saya.
Sebagai si sulung dari 5 orang bersaudara, orang tua meletakkan setengah beban pendidikan adik-adik dipundakku. Ini bukan bentuk eksploitasi saya oleh orang tua, tapi ini adalah salah satu bentuk birrul walidain saya kepada kedua orang tua yang telah melahirkan, membesarkan dan mendidik saya. Saya kira, semua anak didunia pasti memiliki cara tersendiri untuk menunjukkan baktinya kepada orang tua. Keadaan ekonomi keluarga kami yang serba pas-pasan jika dinilai dari dalam dan terlihat sebagai ekonomi menengah jika orang lain yang menilai, karena kedua orang tuaku juga PNS, membuat saya harus mengabdi sebagai tulang punggung ketiga. Namun, saya tak pernah merasa terbebani, karena, pengorbanan saya belum apa-apa bila dibandingkan orang tua.
Nah,...kok jadi curhat time ya?? ckckcckck.
Dan, sekarang inilah saya. Sudah memulai hari-hari kerja dan pengabdian. Saya merasa sangat beruntung ditempatkan dibagian yang suasana kerjanya cukup kondusif dan menyenangkan, walaupun paradigma orang, forensik itu dekat dengan mayat. Ada benarnya juga, akan tetapi saya sangat menikmati peran sebagai dosen Forensik. Walaupun ada mayat, namun kontak utama saya adalah dengan mahasiswa/koass, karena saya sendiri belum mengambil spesialisasi. Yang ada hanya, saya bantu-bantu kerja atasan jika ada korban.
Atasan saya, seorang dokter spesialis Forensik wanita yang muda, cantik, enerjik dan baik hati. Ditangan beliau-lah, imej "angker" bagian ini mulai berubah. Sekarang terlihat benar "woman touch"-nya disetiap ruangan di Forensik, semua karena ide-ide beliau. Dulunya saya yang juga berpikiran Forensik itu sempit dan serem, akhirnya mendapat pencerahan wawasan.
Sebagai satu-satunya staf pengajar junior dibagian ini, saya sering dilibatkan ke dalam berbagai kegiatan, termasuk rapat-rapat atau pelatihan-pelatihan yang diadakan kampus untuk para dosen, karena sedikitnya jumlah dosen dibagian Forensik.
Untuk hal itu saya kembali berucap syukur, karena dengan semakin banyaknya pelatihan atau kepanitiaan yang diikuti dibidang pendidikan kedokteran, cakrawala saya yang sempit menjadi terbuka terhadap orientasi pendidikan kedokteran mutakhir. Sungguh, saya sangat senang dengan semua ini.
Dulu memang tidak pernah terbersit keinginan saya untuk menjadi dosen, namun setelah memulai karier sebagai dokter umum yang bekerja di Rumah Sakit swasta, saya berpikiran, pekerjaan tersebut begitu monoton dan banyak menyita keringat saya. Akhirnya, dari salah seorang teman saya, yang kebetulan beliau adalah dosen sastra Jepang UNAND, saya mendapat informasi lowongan CPNS Kemendiknas. Dan dengan ijin Allah SWT, saya akhirnya mendaftar dan diterima.
Dengan keberadaan saya di Padang, kegiatan saya di BSMI-pun tidak terputus. Kalau dulu sewaktu honor di RS Swasta luar kota, saya hanya sempat bergabung dengan BSMI sebulan sekali, sekarang hampir tiap minggu, saya bisa sedikit berpartisipasi didalam aksi-aksi baksos BSMI.
Sekarang, kesibukan saya bertambah, dengan menjadi Dije malam disebuah RS Swasta, untuk menjaga agar ilmu dokter umum yang saya dapat dulu tidak hilang begitu saja dan juga untuk nambah uang saku tentunya.
Setelah 6 bulan kerja, akhirnya saya benar-benar merasa, inilah jalan terbaik untuk saya dari Sang Pencipta. Dekat dengan keluarga, kampung dan almamater yang saya cintai, juga dekat dengan junior-junior di FSKI, dan tetap bisa mengabdi "Care for Life" di BSMI cabang Padang.
Alhamdulillah...
BalasHapusfabiayyi ala irobbikuma tukazziban..
tinggal menggenapkan setengah dien lagi tuh..
di tunggu berita gembiranya yah ^.^
yang terdekat dr. Adi dan dr. Yani uni,.....terkepang saya,....tapi tetap bahagia mendengarnya....
BalasHapussaya pribadi masih dalam persiapan....lahir bathin,....rasanya masih lama..hihihih